Rabu, 11 Agustus 2010

Tim Bubar, Persebaya Terbelit Hutang Rp 5 M

Tim Green Force Persebaya yang berkiprah di Indonesia Super League (ISL) musim 2009-2010 akhirnya dibubarkan. Pembubaran itu dilakukan dalam pertemuan di sebuah rumah makan di Surabaya Selasa malam (10/8).
Dalam agenda tersebut, mayoritas awak Persebaya hadir. Selain saling bermaafan sebagai penutup kerja sama selama semusim, pengurus juga berbicara terkait tanggungan pada pemain yang belum terlunasi.
Ketua Pengcab PSSI Surabaya Saleh Ismail Mukadar mengaku berupaya keras memenuhi kewajiban pengurus pada pemain. Namun, Saleh tak bisa menjamin bisa menutup seluruh kewajiban pada pemain. Maklum, kewajiban tersebut dipenuhi dengan dana hutangan yang sebenarnya Saleh sendiri belum mengetahui jumlah persisnya.
’’Terus terang, kami mencari dana talangan dengan cara berhutang. Saat ini ada dua pihak yang mau meminjami saya untuk memenuhi kewajiban tersebut. Kalau dua-duanya meminjami berarti sebagian besar kewajiban bisa terpenuhi. Tapi kalau tenyata hanya satu pihak saja, minimal hanya kasbon,’’ tegasnya.
Oleh sebab itu, salah satu kiper, Deny Marcel mempertanyakan kejelasan 25 persen dari nilai kontrak yang belum terbayar. Namun, Saleh tak menjaminnya bisa terbayar. ’’Doakan saja besok (11/8) dua pihak itu bisa memberikan dananya pada saya,’’ jawabnya.
Sebenarnya, bukan hanya di akhir musim ini. Persebaya harus pontang panting mencari hutangan. Di akhir kompetisi 2008-2009 lalu, Persebaya juga melakukan hal yang sama.
’’Hutang di musim lalu sebenarnya juga belum lunas, sekarang sudah ditambah lagi. Kami selama ini menjalani kompetisi juga dengan talangan,’’ tegasnya.
Saleh memang tak menyebut angka pasti hutang Persebaya sampai detik ini. Dia hanya menyatakan bahwa hutang Persebaya sudah menumpuk sekitar Rp 5 miliar. Namun, dia optimistis pihaknya bisa membayar hutang tersebut. ’’Sebenarnya dana Persebaya itu ada. Hanya karena ada beberapa masalah internal dana APBD itu belum keluar,’’ jelasnya.

Tidak ada komentar: